Bulan Oktober adalah bulan yang sarat dengan perayaan untuk level internasional. Mulai dari Perayaan Hari Perempuan Pedesaan di tanggal 15 Oktober, dilanjutkan dengan Hari Pangan Sedunia tanggal 16 dan Hari Penghapusan Kemiskinan di tanggal 17 Oktober. Perayaan ini menjadi kesempatan untuk merefleksi kondisi dan capaian atas pemenuhan hak perempuan pedesaan, hak atas pangan dan pentingnya upaya percepatan pengentasan kemiskinan.
Mengingat ketiga perayaan tersebut adalah area yang menjadi focus perhatian PERMAMPU, maka tahun ini PERMAMPU merayakannya dengan tema “Melawan Pemiskinan Perempuan Khususnya Perempuan Pedesaan Melalui Kesehatan & Otonomi Tubuh”. Melalui metode Berbagi Cerita Hidup Perempuan (Pedesaan, Perempuan Petani, Perempuan Miskin dan Perempuan Minoritas) perayaan mampu mengungkap kisah-kisah perjuangan perempuan pedesaan dari Aceh hingga ke Lampung.
Diskusi dengan metode hybrid dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 18 Oktober 2022, mulai pukul 09.00 – 12.30 WIB, diikuti oleh peserta sebanyak 148 orang ( Pr;139, Lk; 9), yang merupakan perwakilan dari Forum Komunitas Perempuan Akar Rumput (FKPAR), Forum Perempuan Muda (FPM), Forum Multi Stakeholder (FMS) dan Perempuan Potensial dari dampingan 8 Lembaga Anggota Konsorsium PERMAMPU yaitu Flower Aceh, PESADA Sumut, LP2M Padang, PPSW Riau, APM Jambi, CP WCC Bengkulu, WCC Palembang dan Damar Lampung.
Dalam diskusi pencerahan perempuan akar rumput- PERMAMPU, berbagi pengalaman cerita hidup perempuan disampaikan oleh 14 pencerita dari perwakilan perempuan dari setiap lembaga anggota PERMAMPU. Cerita disampaikan secara kreatif dalam bentuk cerpen, pantun, nyanyian, video pendek, komik, rangkaian foto atau collage foto, poster, dll. Kemudian seluruh issue dalam cerita direspons oleh para Perempuan Kepala Desa dampingan/dukungan PERMAMPU dari kerangka Hak Perempuan Pedesaan dan SDGs Desa.
Adapun issue yang akan diangkat dalam Cerita Hidup Perempuan adalah:
Otonomi & integritas tubuh, khususnya mengenai hak dan akses perempuan yang mengalami KTD ke aborsi aman dan akses ke kontrasepsi terutama kontrasepsi darurat sebagai salah satu bentuk pemenuhan HKSR perempuan.
Peran perempuan pedesaan yang sebagian besar adalah petani khususnya tanaman pangan, dimana kesehatan reproduksinya rentan karena serbuan pupuk dan pestisida kimia; yang merupakan salah satu issue penting dalam pemenuhan Hak Perempuan Pedesaan & HKSR.
Tantangan perempuan menghadapi PEMISKINAN yaitu kemiskinan khas perempuan yang karena gender & seksualitasnya membuat perempuan lebih miskin daripada laki-laki, posisinya lebih rentan untuk mengalami kemiskinan multi dimensi.
Banyak cerita dari lapang, cerita tersebut adalah cerita yang menunjukan perjuangan dan perlawanan kita semua untuk mengakhiri segala bentuk ketidakadilan gender. Bentuk ketidakadilan tersebut meliputi jiwa, badan dan seksualitas perempuan. Setiap bentuk kekerasan terhadap perempuan pasti selalu memberikan pengaruh psikis, tubuh tidak terpisah dari pikiran dan jiwa, sehingga apapun itu bentuk kekerasan yang dialami pasti berhubungan dengan psikis. (DS)
Salah satu ciri-ciri seorang petani sukses adalah rajin dan mampu memanfaatkan sumber daya alam yang ada tanpa merusak lingkungan tetapi memanfaatkan semaksimal mungkin hingga produk pertanian memuaskan dan meminimalkan biaya untuk usaha tani.
Sumber daya alam terdapat disekitar lingkungan petani salah satunya produk pertanian yang tidak layak jual/tidak laku sehingga produk tersebut bisa dikelola menghasilkan pupuk salah satunya Eco Enzyme. Setiap hari Rabu dan Sabtu adalah hari pasar di Sidikalang, setelah berakhirnya pasar maka daerah pasar Sidikalang banyak produk pertanian yang tidak terjual, yang dibiarkan oleh pedagang begitu saja yang mengotori dan aroma busuk sekitar pasar Sidikalang. Ada sebagian masyarakat menganggap kalau sampah tersebut tidak berguna lagi tetapi PESADA memperhatikan dan memanfaatkan produk tani yang tidak terjual tersebut diolah kembali supaya berguna. PESADA bersama anggota kelompok dampingan di unit Kopi Maju dan unit Sahata Desa Juma Teguh Kab. Dairi memanfaatkan dan mengolahnya menjadi Eco Enzyme. Praktek pembuatan Eco Enzyme ini dilakukan pada tanggal 01 September 2022.
Secara umum petani perempuan tidak mengenal seperti apa Eco Enzyme tersebut. Petani perempuan mengeluh harga pupuk kimia yang semakin tinggi, juga sulit didapatkan dan pupuk subsidi tidak sesuai pembagian sehingga tidak mencukupi perawatan tanaman yang sedang di tanam. Oleh sebab itu PESADA memotivasi petani perempuan untuk bisa mengatasi persoalan tersebut dengan memanfaatkan sisa atau limbah organik untuk diolah menjadi pupuk organik dan memotivasi untuk menanam bibit lokal.
Kelompok unit Kopi Maju Desa Juma Teguh Kab. Dairi
PESADA bersama dampingan perempuan petani melaksanakan praktek pembuatan eco enzyme melalui kelompok kebun keluarga di desa Kabupaten Dairi. Eco Enzyme adalah pemanfaatan limbah organik (buah/sayur) yang di fermentasikan dengan gula aren, air dalam sebuah ember atau tank dan didiamkan selama kurun waktu 3 bulan sehingga menghasilkan larutan aktif. Untuk penggunaannya sebagai pupuk organik cair, yaitu dengan cara mengencerkan 30 ml larutan Eco Enzyme ke dalam 2 liter air, kemudian disemprotkan pada tanaman selain itu sisa penyaringan atau ampasnya bisa digunakan sebagai pupuk kompos.
Kita dapat membuat Eco Enzyme dengan bahan-bahan yang mudah didapat dengan harga murah dan pembuatannya juga lebih mudah dengan perbandingan (rasio) 1:3:10. Perbandingan 1: 3: 10 yang harus selalu diingat untuk membuat Eco Enzyme.
“Apa itu rasio 1: 3: 10 ? 1 yaitu gula (1 kg), 3 yaitu bahan organik (3 kg), dan 10 yaitu air (10 liter). Semua bahan yang digunakan tergantung wadah yang disiapkan.
Kelompok unit Sahata Desa Juma Teguh Kab. Dairi
Bahan-bahan yang diperlukan pengolahan Eco Enzyme, bahan organik berupa kulit buah, sisa-sisa sayuran dan bahan lainnya, tetapi jangan keras contohnya biji salak dan kulitnya, gula merah atau gula aren, atau molase (tetes tebuh) dan air. Setelah semua bahan dipersiapkan lalu ditimbang.
Pada saat melakukan praktek di kelompok dampingan, wadah yang disiapkan drum kapasitas 200 liter. Sehingga bahan yang dibutuhkan sesuai rasionya, gula merah atau gula aren, atau molase (tetes tebuh) sebanyak 12 Kg, bahan organik sebanyak 36 kg, dan air 120 liter.
Setelah semua bahan dipersiapkan dan ditimbang memulai langkah pertama dengan memasukan air ke dalam wadah lalu menambahkan molase (tetes tebu) kemudian dimasukkan ke dalam wadah yang telah berisi air, aduk terlebih dahulu air dan molasenya hingga tercampur dengan rata. Setelah merata, langkah selanjutnya memasukkan bahan organik yang sebelumnya telah dicuci bersih dan dipotong kecil-kecil. Selanjutnya diaduk dan ditutup rapat diamkan selama 3 bulan agar terjadi fermentasi.
Kelompok unit Kopi Maju Desa Juma Teguh Kab. Dairi
Selama berlangsungnya proses fermentasi akan dihasilkan alkohol pada bulan pertama, dilanjutkan cuka atau asam asetat pada bulan kedua kemudian enzim pada bulan ketiga. Dua minggu pertama, proses fermentasi akan membentuk gas dengan konsentrasi yang cukup tinggi, oleh sebab itu sebisa mungkin untuk membuka penutup wadah sejenak, dan menutupnya kembali setelah gas berkurang. Apabila pembentukan gas sudah berkurang, wadah cukup dibuka-tutup seminggu sekali. Panen bisa dilakukan setelah fermentasi berusia 3 bulan, dan ditandai dengan larutan berubah menjadi coklat keruh dan beraroma asam manis yang kuat. Cara pemanenannya adalah dengan menyaring cairan dari drum dengan kain, lalu kita pindahkan ke dalam wadah atau botol-botol penyimpanan dan ditutup rapat. Penyimpanannya sendiri sebaiknya pada tempat dengan suhu ruangan dan ditempatkan pada area yang teduh atau tidak terkena sinar matahari secara langsung, sehingga Eco Enzyme dapat disimpan dalam waktu yang sangat lama. Pada proses pembuatan Eco Enzyme, wadah tertutup yang digunakan tidak boleh berbahan dasar kaca, sebab sangat rawan pecah akibat aktivitas mikroba fermentasi.
Indikator Eco-Enzim Bereaksi dengan baik:
Warna nya cerah sesuai dengan bahan yang kita gunakan. Namun warna ini akan sangat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tergantung dengan bahan yang kita gunakan. Bahkan jika bahan yang digunakan sudah sama namun micro organisme yang berbeda akan menyebabkan warna yang berbeda.
Aroma nya sesuai dengan bahan (tidak berbau busuk)
Ada jamur putih. Kalau jamurnya hitam berarti gagal, dan kita harus segera memulihkannya dengan cara menambahkan gula kedalam wadah sesuai takaran semula.
Setiap hari dalam bulan pertama sebaiknya dibuka untuk mengeluarkan gas. Pada saat membuka tempat Eco-Enzyme, jika ada bahan yang tidak tenggelam maka dapat kita aduk dan tekan bahan hingga tenggelam ke dalam air.
Manfaat Eco Enzym Untuk Pertanian
Berikut merupakan beberapa manfaat cairan eco-enzim
1.Sebagai Cairan Pembersih
2. Pupuk tanaman
Kelompok unit Kopi Maju Desa Juma Teguh Kab. Dairi
Eco-enzyme berguna untuk menyuburkan tanah dan tanaman, menghilangkan hama, dan meningkatkan kualitas dan rasa buah dan sayuran yang kamu tanam. Aplikasi: campurkan 30 ml Eco Enzyme ke dalam 2 liter air. Masukkan campuran larutan air dan Eco Enzyme ini kedalam botol semprot dan semprotkan ke tanah di sekitar tanamanmu atau langsung ke tanamanmu kalau tanamanmu terkontaminasi oleh hama.
side note: Jangan gunakan 100% larutan Eco Enzyme ke tanah atau tanamanmu karena akan membuat tanah asam dan “membakar” tanamanmu.
3 . Pengusir hama
Eco-Enzyme sangat efektif untuk mengusir hama tanaman seperti anggrek dan sayu-sayuran bahkan hama atau hewan yang mengganggu di sekitar rumah, seperti kecoa, semut, lalat, nyamuk, dan serangga lainnya. Aplikasi: campurkan 15 ml Eco Enzyme ke dalam 500 ml air. Masukkan campuran larutan air dan Eco Enzyme ini kedalam botol semprot dan semprotkan ke area yang kamu targetkan untuk bebas hama
4. Melestarikan lingkungan
Larutan pembersih komersial yang ada sekarang sering kali mengandung berbagai jenis senyawa kimia seperti fosfat, nitrat, amonia, klorin dan senyawa lain yang berpotensi mencemari udara, tanah, air tanah, sungai dan laut. Penggunaan Eco Enzyme sebagai larutan pembersih alami berkontribusi menjaga lingkungan bumi kita.
Semoga praktek pembuatan Eco Enzyme berhasil dan memberi manfaat secara khusus untuk pertanian. (SES/MP).
Kelompok unit Kopi Maju Desa Juma Teguh Kab. Dairi
Sumber : http://cybex.pertanian.go.id/artikel/99138/pemanfaatan-eco-enzym-untuk-pertanian/
Persoalan yang dihadapi perempuan hingga saat ini yaitu rendahnya angka keterwakilan perempuan untuk pengambil keputusan, hal ini sangat berpengaruh terhadap isu kebijakan yang berhubungan dengan kesetaraan gender dan belum mampu merespon masalah utama yang dihadapi oleh perempuan. Oleh sebab itu pengurus SPUK Kab. Dairi bersama PESADA mengadakan pertemuan untuk menyusun rencana kerja tahun 2022 – 2024. Acara ini dihadiri oleh pengurus SPUK Kabupaten Dairi bersama utusan anggota SPUK dari desa yaitu desa yang tersebar kelompok perempuan/Credit Union wilayah dampingan PESADA yang akan melaksanakan PILKADES tahun 2023. Adapun desa yang akan Pilkades yaitu Desa Sitinjo, Sitinjo 1, Sitinjo 2, Tanjung Beringin, Tualang, Tungtung Batu, Bulu Duri, Silalahi 3, & Pasir Tengah.
Pertemuan SPUK dilaksanakan di gedung PUSDIPRA Sidikalang tanggal 08 September 2022 dengan peserta yang hadir 20 orang perempuan.
Dari hasil pertemuan dihasilkan beberapa program/kegiatan yang akan dilaksanakan mulai September 2022 – 2024. Kegiatan ini salah satu bagian untuk persiapan partisipasi perempuan menjelang PILKADES dan PEMILU. Kegiatan dalam tabel berikut :
Pengurus SPUK Kabupaten Dairi mengharap rencana kerja yang sudah disusun dapat terlaksana dengan baik untuk menghimpun perempuan dalam memastikan partisipasi perempuan dalam pengambil keputusan di Kabupaten Dairi. (SES)
Pada tanggal 2 September 2022 terlaksana pelatihan Komunikasi Assertiveness untuk personil PESADA wilayah Nias, Dewan Pimpinan dan Pengawas CUB Pesanpuan. Pelatihan ini diikuti oleh 10 orang peserta dan seluruh rangkaian pelatihan komunikasi assertif difasilitasi oleh Dina Lumbantobing dan Berliana Purba.
Tujuan yang diharapkan akan dicapai dari pelatihan ini:
Dewan Pengurus dan Pengawas mengenali kecenderungan gaya komunikasi dan hambatan berkomunikasi assertif,
Mampu berkomunikasi dengan pihak lain secara tegas dan santun dengan menggunakan pemilihan kata dan kalimat yang sesuai dengan posisi yang setara maupun yang berbeda.
Di pelatihan ini peserta mengisi kuis secara individu peserta untuk mengukur kecenderungan gaya berkomunikasi apakah cenderung Agresif, assertif atau pasif menurut penilaannya sendiri.
Dalam pemaparannya, fasilitator menyebutkan bahwa Assertif adalah 1) bentuk komunikasi yang diyakini terbaik dalam menyampaikan pesan dan diterima oleh penerima pesan sebagaimana yang diharapkan, 2) Perpaduan antara: PILIHAN KATA, BAHASA TUBUH, SUARA, ARTIKULASI, AKSEN, dan KECEPATAN BERBICARA.
Dalam proses Pelatihan Komunikasi Assertif, peserta berkesempatan untuk mempraktekkan cara berkomunikasi secara assertif melalui bermain peran (role play) yakni :
Menggunakan gaya komunikasi secara assertif berpidato di depan anggota CU untuk menyampaikan beberapa peraturan CU sekaligus memotivasi anggota.
Melakukan audiensi dengan DPRD untuk menyampaikan persoalan yang dirasakan perempuan sehubungan dengan kenaikan BBM.
Kemudian selesai bermain peran, peserta lainnya memberikan masukan terhadap gaya berkomunikasi pemberi pesan, bahasa tubuh, artikulasi dan informasi yang disampaikan apakah jelas diterima oleh penerima informasi atau tidak. Agar pemberi informasi dapat menerima informasi yang diberikan dengan baik dan benar.
Harapannya dengan pelatihan komuniasi Assertif ini, peserta dapat mempraktekkan pengetahuan yang diperoleh dalam hal berkomunikasi kepada orang lain. (BP)
Setiap tahun di tanggal 4 September diperingati sebagai Hari Hak Kesehatan Seksual & Reproduksi. Untuk tahun 2022, Konsorsium PERMAMPU merayakannya pada hari Kamis, tanggal 8 September 2022, melalui aplikasi ZOOM.
Meski UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS no 12 tahun 2022) telah disahkan, kita percaya bahwa Pendidikan Sexual yang Komprehensif sebagaimana hasil analisis kita sejak memulai Konsorsium sangatlah mendesak. Untuk itu PERMAMPU telah menerbitkan Buku Pegangan Bagi Orang Tua “Pendidikan Ketubuhan dan Kesehatan Reproduksi” di akhir tahun 2019 dan mengembangkan Keluarga Peduli HKSR. . Seiring waktu, Permampu semakin melihat betapa Keluarga adalah fondasi bila ingin mengadakan perubahan, khususnya dalam konteks ini, menurun bahkan terhapusnya kekerasan seksual terhadap perempuan. Keluarga perlu diperbaharui pola pikir dan pola relasi di antara seluruh anggota keluarga, saling menghargai, menghormati, penuh empati. Dengan demikian Keluarga Pembaharu dengan berbagai bentuk keluarga tetapi bersatu sebagai unit terkecil dalam masyarakat sebagai pelaku perubahan menuju masyarakat yang adil gender. Untuk itu, Permampu akan merayakannya dengan mendengarkan dan mempelajari 8 pengalaman dari 8 keluarga yang berasal dari 8 provinsi dampingan anggota Konsorsium.
Perayaan dihadiri oleh seluruh perwakilan dampingan Konsorsium PERMAMPU: FKPAR, Keluarga Peduli HKSR, Credit Union/Koperasi, FPM, dan jaringan masing-masing dengan perhitungan sekitar 10/lembaga.
Bertempat di Aula kantor walikota kota Gunungsitoli dilaksanakan pelatihan Penanganan Awal Perempuan Korban Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP). Pertemuan ini dilakukan pada tanggal 1 September 2022 dihadiri 17 perempuan perwakilan anggota CU dari wilayah Kota Gunungsitoli, Nias Barat, Nias dan Nias Utara. Kegiatan ini difasilitasi oleh Dina Lumbantobing dan Berliana Purba.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pelatihan ini adalah:
Peserta sadar mengenai akar masalah Kekerasan terhadap Perempuan (KTP),
Peserta memahami berbagai bentuk Kekerasan terhadap Perempuan (KTP),
Mengerti SOP dan patuh kepada pedoman perilaku penanganan korban Kekerasan terhadap Perempuan (KTP).
Kegiatan diawali dengan personal story atau berbagi cerita pengalaman perempuan. Cerita perempuan yang disampaikan oleh peserta menjadi proses untuk penguatan, pembelajaran sekaligus pemulihan. Kegiatan ini kemudian dilanjtkan dengan mempelajari kasus-kasus yang pernah ditangani oleh Women Crisis Centre (WCC Sinceritas PESADA) mengenai kasus KDRT, kasus pemaksaan perkawinan. Di sesi ini peserta memperoleh pengetahuan tentang undang-undang yang terkait dengan kasus kekerasan terhadap perempuan yang dibahas, diantaranya:
UU No. 7 tahun 1984 tentang Penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan.
UU No. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Segala bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga
UU No. 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak
UU No. 8 tahun 2016 tentang Disabilitas
UU No tentang Perlindungan Saksi dan korban
UU No. 12 tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS)
Dari hasil evaluasi pelatihan yang dilakukan, peserta menyatakan bahwa:
Bertambah pengetahuan dan pengalaman peserta mengenai kasus kekerasan yang sering dialami oleh perempuan.
Bertambah pengetahuan mengenai undang-undang yang melindungi perempuan agar terbebas dari berbagai bentuk kekerasan
Menjadi tahu adanya jaminan perlindungan kepada korban dan saksi . Karena selama ini banyak orang yang takut menjadi saksi karena takut mendapat ancaman dari pelaku.
Semoga pengetahuan yang diperoleh dari hasil pelatihan ini dapat diterapkan untuk membantu perempuan dan anak yang mengalami berbagai bentuk kekerasan. (BP)
Dalam pencapaian pelaksanaan program PESADA dengan maksimal, sangatlah diharapkan dukungan dari Pemerintah. Bentuk dukungan tersebut dengan menjalin kerjasama mulai dari lokal hingga pusat. Sehingga melalui audiensi ini PESADA berkomunikasi langsung dengan Bapak Bupati melalui Wakil Bupati Pakpak Bharat untuk menyampaikan beberapa hal berhubungan dengan pelaksanaan program PESADA di Pakpak Bharat.
Adapun hal- hal yang disampaikan adalah :
Menyepakati kesesuaian waktu Bapak Bupati dan Wakil Bupati untuk menghadiri kegiatan Review Kontrak Politik Bupati dan Wakil Bupati dengan Suara Perempuan Untuk Keadilan (SPUK) dampingan PESADA. Hal ini akan dilaksanakan Minggu ke II bulan September 2022
Penjelasan Pelaksanaan Swakelola Tipe III di Kabupaten Pakpak Bharat.
Audiensi ini terlaksana pada tanggal 25 Agustus 2022 bertempat di Aula Sada Arih Pemkab Pakpak Bharat. Diterima langsung oleh Bapak H.Mutsyuhito Solin,DR,MPD sebagai Wakil Bupati Pakpak Bharat, Bapak Petrus Saragih (Asisten I), Kepala Dinas PMDPPA&KB, Kominfo dan Kabid. beserta beberapa utusan dari Perangkat Daerah (PD). Dan dari PESADA diahdiri oleh Dinta Solin (Direktur PESADA), Sartika Sianipar (Supervesor Wilayah Pakpak Bharat dan Singkil), Wasnita Tumangger (Ketua SPUK), dan dua perwakilan kader. (SS)
Perkumpulan Sada Ahmo (PESADA) merupakan organisasi yang fokus penguatan perempuan bersama SPUK mengadakan dialog warda di desa Mungkur Kab. Pakpak Bharat, Sumatera Utara. Salah satu perjuangan yang akan dicapai untuk memastikan perempuan terlibat dalam pengambilan keputusan mulai tingkat desa hingga nasional. Hal ini dalam menyuarakan kebutuhan dan kepentingan perempuan. Kebutuhan pemenuhan HKSR (hak dasar) bidang kesehatan reproduksi dan perempuan untuk menekan tingginya angka kematian ibu, perkawinan usia anak, kekerasan seksual, bayi kurang gizi dan pendidikan serta lainnya masih menjadi masalah di Sumatera Utara. Kepetingan keterwakilan perempuan dalam struktur publik dan sistem pemerintahan.
Agar dapat mengatasi masalah tersebut, pemerintah desa dan masyarakat perlu menemu-kenali masalah-masalah perempuan dalam kepemimpinan dan kesehatan reproduksi di masyarakatnya. Dengan partisipasi perempuan dalam tata kelola pembangunan desa akan mendorong munculnya program-program pembangunan yang peka gender dan inklusif.
Dialog warga ini untuk penguatan kepemimpinan perempuan dan partisipasi perempuan dalam perencanaan dan pembangunan di desa sesuai SDGs Desa pada tujuan 5.
Tujuan kegiatan ini adalah:
Menguatkan perspektif perempuan, pemerintah desa, para tokoh adat/masyarakat desa Mungkur dalam memahami hak-hak politik perempuan untuk mendukung kepemimpinan perempuan.
Mengetahui pentingnya partisipasi perempuan dalam pembangunan desa untuk mewujudkan program kebutuhan dan kepentingan perempuan.
Adanya gagasan atau rekomendasi konkrit dari hasil dialog warga oleh pemerintah desa bersama dengan PESADA, kaitannya dengan peningkatan partisipasi perempuan dalam pembangunan di desa dan program penguatan kepemimpinan perempuan.
Mengetahui upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam pembangunan desa/SDGs desa pada tujuan 5 yaitu keterlibatan perempuan desa.
Kegiatan ini dihadiri 21 orang ( perempuan 11 & laki-laki 10) yaitu: Kepala desa, perangkat desa, BPD, PKK, tokoh masyarakat, tokoh adat, kader dan pemuda desa Mungkur.
Narasumber dari Dinas PMDPPA dan KB Kab. Pakpak Bharat oleh Ibu Herlinta Banurea (Kabid. PPA) membicarakan mengenai peran dan keterlibatan perempuan dalam pembangunan desa kemudian dari PESADA Dinta Solin dan Sartika Sianipar mengenai kepemimpinan perempuan. (SS)
80 % pekerjaan utama anggota dampingan PESADA adalah petani atau berkebun. Perempuan petani paham pengelolaan tanah,memelihara tanaman dengan harapan memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk dimanfaatkan sendiri maupun untuk dijual ke orang lain sehigga memperoleh hasil yang dibutuhkan demi pemenuhan kebutuhan pangan dan pendidikan.
Perempuan petani rutin dan teratur untuk menanam jagung, padi, sayur sawi pahit & manis, kol,wortel, bunga kol, selada, bawang merah, ubi,tuba, tomat, cabe, cabe rawit, jeruk, kacang, dan kopi. Petani perempuan dampingan PESADA menyampaikan betapa bahagianya jika produk pertanian berlimpah dengan hasil mulai dari 100 kg – 3 ton dengan harga yang tinggi sehingga memperoleh keuntungan, ditambah dengan hasil dari ternak ayam, babi, sapi dan kerbau sebagai pendapatan yang tak terduga.
Mengetahui kondisi tersebut PESADA tetap memotivasi perempuan petani untuk tetap siaga akan tersedianya pupuk organik bokashi, pestisida cair, eco enzyme serta Photo Synthetic Bacteria (PSB) . Yang paling mudah dalam proses pembuatannya adalah PSB merupakan salah satu jenis Pupuk Organik Cair (POC).
Di bulan Agustus 2022 Wilayah Dairi,Humbang Hasundutan dan Samosir mempraktekkan pembuatan PSB di desa dampingan dengan terlebih dahulu memberikan pemahaman PSB ke perempuan petani.
PSB merupakan bakteri yang dapat mengubah bahan organik menjadi asam amino atau zat bioaktif dengan bantuan sinar matahari. Fungsi PSB adalah membantu tanaman untuk menangkap energi matahari menjadi energi yang siap dimanfaatkan oleh tanaman secara maksimal sehingga tanaman selalu terlihat subur dan segar.
Adapun manfaat PSB diantaranya yaitu:
Membantu kebutuhan nitrogen untuk segala jenis tanaman
Mengurangi hydrogen sulfida (H2S) di dalam tanah, untuk membantu akar tanaman dapat tumbuh dengan baik
Membantu kemampuan tanaman untuk menyerap pupuk lebih baik
Penambahan suplemen atau nutrisi sehingga mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia dan secara tidak langsung sangat ramah lingkungan dan bisa mengurangi biaya produksi hingga sampai 50%
Membantu menstimulasi pertumbuhan akar tanaman untuk berkembang dan bercabang dengan baik, sehingga menghasilkan jumlah serat yang baik
Membentu menstimulasi kekebalan tanaman seperti daun, bunga, buah dan kulit kayu sehingga lebih kuat terhadap serangan hama dan penyakit.
Membantu akar, daun, bunga dan ranting tanaman tumbuh lebih cepat serta mampu mengurangi infeksi, jamur atau pathogen dan dapat mengendalian penyakit busuk akar.
Manfaat lainnya untuk membantu mengurangi gas dan limbah ditempat penampungan hewan, menambah nutrisi sehingga mampu menambah berat badan ternak dan ikan serta membantu melindungan hewan dan ikan dari bakteri jahat.
Bahan yang diperlukan untuk 3 botol air mineral kemasan 1,5 L
Air kolam ikan atau air hujan bisa dicampur dengan air kelapa, jika mau menggunakan air PAM/PDAM diamkan selama 2 hari agar kaporitnya menguap sebanyak +/- 4 L
Kemasan botol air mineral 1,5 L transparan
Telur 1 butir (lebih baik bagus telur bebek)
Fetsin/penyedap rasa (sasa,ajinomoto, miwon) 2 sendok makan
Cara Membuat
Bahan 3-4 diaduk sampai rata, dan bersatu.
Campur dengan bahan 1 aduk sampai tercampur merata.
Masukkan kedalam botol, isi air tidak sampai penuh pada botol air kemasan 1500 ml.
Jemur botol di terik matahari
Tunggu 2-4 minggu, hingga berwarna merah maron/ungu/hijau
*jika punya starter, masukan yg warna merah tersebut sekitar 2-3 sendok, agar lebih cepat matang.
Untuk aplikasi PSB dapat dilakukan dengan mencampur air sumur/air kolam dengan PSB hasil perbanyakan yang telah berwarna ungu, merah atau hijau, dosis yang direkomendasikan yaitu 10-15 ml per liter air atau sekitar satu gelas aqua per tangki ukuran 16 liter. Aplikasi diarahkan pada semua bagian tanaman dan tanah sekitar perakaran. Ukuran larutan yang disemprotkan untuk tanaman seperti cabe, terung, tomat sekitar 0,25-0,5 liter per tanaman dan pada tanaman tahunan seperti kakao, kopi atau tanaman buah-buahan seperti jambu air bisa 1-2 liter per pohon. Interval penggunaan 3 hari sekali.
PSB kaya akan manfaat untuk ekosistem air, ternak maupun pertanaman. PSB mudah dibuat dan dengan biaya yang sangat murah, oleh karenanya perbanyakan dan pemanfaatan PSB sebagai teknologi aplikatif, layak diadopsi dan didaptasikan oleh petani. Dampingan semangat ketika mempraktekan PSB, semoga nantinya dapat membantu dampingan dalam bertani organik. (SES/MP)
Paska pelaksanaan vaksin Covid 19 secara serentak di seluruh Indonesia, aktifitas di masyarakat telah normal kembali. Mobilitas masyarakat meningkat kembali dan perekonomian mulai bangkit kembali. PESADA juga telah meningkatkan kuantitas kegiatan tatap muka khususnya dengan kelompok dampingan dan kegiatan dengan jaringan dilakukan dengan metode hybrid.
Peningkatan kapasitas Keluarga PembaharuLaporan Wilayah Pakpak Bharat & SingkilLaporan Wilayah Dairi, Humbang Hasundutan & Samosir
Setelah aktifitas PESADA berjalan selama 6 bulan di tahun 2022, PESADA pada tanggal 27 – 29 Juli 2022 melakukan review semester 1 untuk melihat capaian dari wilayah dan divisi sesuai dengan perencanaan yang dibangun di awal tahun. Review Rencana Kerja kali ini akan dilakukan dengan tatap muka.
Laporan Wilayah Medan & LangkatLaporan Wilayah Nias dan TaptengLaporan Divisi Penguatan Ekonomi/Kesadanta
Sesuai TOC PESADA, design program untuk 2022, perkawinan anak dan Kekerasan terhadap Perempuan dianggap sebagai budaya yang tidak beradab dan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) dijadikan mainstream dalam pemenuhan hak asasi manusia.
Laporan WCC SinceritasLaporan Manajemen Pengetahuan,Keberlanjutan & JaringanLaporan Keuangan & Fund RaisingLaporan Bagian UmumLaporan Direktur EksekutifPandangan Pengurus & Pengawas PESADA
Hari pertama Review diawali dengan peningkatan kapasitas mengenai keluarga Pembaharu. Selain peningkatan kapasitas, diharapkan dalam Review ini akan ada masukan untuk perbaikan rencana kerja semester 2 sekaligus kesempatan untuk melihat RK pencapaian tahun ke dua berdasarkan design program menggunakan ToC PESADA. Dalam Review Rencana Kerja tengah tahun ini, seperti biasa juga akan dilaksanakan Evaluasi Personalia tengah tahun untuk memperoleh umpan balik dalam perbaikan pelaksanaan dan pencapaian Rencana Kerja.