Perayaan Ulang Tahun ke 32 PESADA

Setiap bulan Oktober, Perkumpulan Sada Ahmo (PESADA) merayakan ulang tahun. Perayaan dilaksanakan melalui Hybrid Zoom, pada hari Selasa tanggal 18 Oktober 2022. Dengan tema: “PESADA Komit dan Eksis Untuk Kekuatan Ekonomi Politik Perempuan Akar Rumput Yang Berkelanjutan dan Berpengaruh”. Peserta yang hadir  90 orang ( 79 perempuan, 11 laki-laki), perwakilan dari oranganisasi dampingan PESADA (SPUK, FMS, FPM, CUB) 26 orang (12 perempuan, 2 laki-laki), Penyintas 2 perempuan, Perempuan Potensial 3 orang, Perwakilan Pemerintah Desa 1 laki-laki-laki-laki, Perwakilan Dinas P3A 4 perempuan, Anggota Perkumpulan 6 orang ( 4 perempuan, 2 laki-laki), Dewan Pengurus & Pengawas PESADA 4 orang (2 perempuan, 2 laki-laki), Jaringan PESADA 12 orang ( Anggota PERMAMPU, PETRASA, YDPK, FAMM, BITRA, SAWG, Aktifis Perempuan, CDRM), Personil CU KESADANTA 17 orang (15 perempuan, 2 laki-laki), Personil PESADA 17 orang (15 perempuan, 2 laki-laki).

Perayaan 32 tahun PESADA, diadakan bersamaan dengan perayaan Hari Perempuan Pedesaan, Hari Pangan Sedunia serta Hari Anti Pemiskinan. PESADA menggunakan kesempataan ini untuk berefleksi, mengucap syukur dan menguatkan komitmen dalam melakukan penguatan gerakan perempuan akar rumput. PESADA konsisten melakukan pengoranganisasian perempuan akar rumput, penguatan ekonomi perempuan, pendampingan perempuan korban kekerasan dan advokasi kebijakan untuk pemenuhan hak-hak perempuan.

Advokasi pendampingan perempuan korban kekerasan hingga saat ini masih menghadapi tantangan dengan minimnya anggaran, perspektif penegak hukum yang tidak berpihak kepada perempuan dan kecendrungan mendiamkan kasus kekerasan terhadap perempuan bahkan memilih untuk berdamai.  Selain ini, masih ditemukan minimnya pemahaman perempuan mengenai hak kesehatan seksual dan repoduksi.

Kondisi politik di Indonesia tidak ramah pada perempuan, masih mengandalkan politik uang, ikatan perimordialisme dan dikuasai sekelompok orang yang ingin mengamankan kekuasaannya.

Untuk mengawali refleksi PESADA, sebagai pengantar Frans Toegimin (Anggota Perkumpulan) menyampaikan kilas balik 32 tahun PESADA.

PESADA melakukan refleksi  keberadaan PESADA sebagai oranganisasi penguatan perempuan di tengah pemulihan ekonomi dunia pasca Covid-19, pengakuan dan dukungan pemerintah terhadap keberadaan NGO dan  kesiapan menghadapi Pemilu 2024. Diskusi Refleksi 32 tahun PESADA dengan melihat perubahan yang terjadi secara individu, komunitas dan lembaga, tantangan yang dihadapi, yang perlu dibenahi dan yang akan dikerjakan menjelang PEMILU tahun 2024.

Diharapkan Refleksi 32 tahun PESADA, personil bersama oranganisasi dampingan PESADA, semakin menguatkan komitmen untuk memperjuangkan pemenuhan hak-hak perempuan akar rumput, mengaktualisasikan visi, misi PESADA dalam menghadapi tahun 2023/2024, Pemilu dan ancaman krisis ekonomi serta memperoleh masukan serta rekomendasi PESADA untuk perbaikan manajemen dan program ke depan. (DS)

Peringatan Hari Kesehatan Seksual Perempuan Konsorsium PERMAMPU “Pendidikan Sex dalam Keluarga menuju Keluarga Pembaharu.”

Setiap tahun di tanggal 4 September diperingati sebagai Hari Hak Kesehatan Seksual & Reproduksi. Untuk tahun 2022, Konsorsium PERMAMPU merayakannya pada hari Kamis, tanggal 8 September 2022, melalui aplikasi ZOOM.

Meski UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS no 12 tahun 2022) telah disahkan, kita percaya bahwa Pendidikan Sexual yang Komprehensif sebagaimana hasil analisis kita sejak memulai Konsorsium sangatlah mendesak. Untuk itu PERMAMPU telah menerbitkan Buku Pegangan Bagi Orang Tua “Pendidikan Ketubuhan dan Kesehatan Reproduksi” di akhir tahun 2019 dan mengembangkan Keluarga Peduli HKSR. . Seiring waktu, Permampu semakin melihat betapa Keluarga adalah fondasi bila ingin mengadakan perubahan, khususnya dalam konteks ini, menurun bahkan terhapusnya kekerasan seksual terhadap perempuan. Keluarga perlu diperbaharui pola pikir dan pola relasi di antara seluruh anggota keluarga, saling menghargai, menghormati, penuh empati. Dengan demikian Keluarga Pembaharu dengan berbagai bentuk keluarga tetapi bersatu sebagai unit terkecil dalam masyarakat sebagai pelaku perubahan menuju masyarakat yang adil gender. Untuk itu, Permampu akan merayakannya dengan mendengarkan dan mempelajari 8 pengalaman dari 8 keluarga yang berasal dari 8 provinsi dampingan anggota Konsorsium.

Perayaan dihadiri oleh seluruh perwakilan dampingan Konsorsium PERMAMPU: FKPAR, Keluarga Peduli HKSR, Credit Union/Koperasi, FPM, dan jaringan masing-masing dengan perhitungan sekitar 10/lembaga.

Permampu : Perempuan Sehat dan Resilien Jalani 2022

Penulis Desi D – 7 Maret 2022

Medan – Perempuan akar rumput Pulau Sumatera sehat dan resilien menjalani 2022. Hal ini dtegaskan dalam siaran pers Konsorsium Perempuan Sumatera Mampu (Permampu) usai menggelar hybrid meeting pada 5 Maret 2022 lalu. Diskusi sharing ini juga dihadiri oleh Forum Perempuan Akar Rumput, Forum Perempuan Muda, yang dilakukan untuk peringatan Hari Perempuan Internasional /International Women’s Day (IWD) 2022.

Pada pertemuan ini Permampu menekankan perhatian pada aspek yang selama ini luput dari perhatian, yakni aspek kesehatan mental, perasaan dan pikiran perempuan dalam menjalani masa pandemi agar tetap sehat dan resilien menghadapi berbagai situasi yang tidak pasti menjalani 2022.

Perasaan cemas, sedih, syok, dan keterpurukan akibat terinfeksi Covid-19 bahkan kehilangan anggota keluarga; merasa tidak berdaya karena hilangnya pekerjaan atau berkurangnya pendapatan, rencana tertunda, cara belajar anak-anak yang tidak efektf, sulit mendapatkan vaksin, dan lain sebagainya. Bahwa perempuan sangat rentan mengalami beban ganda dan KDRT dan rasa tertekan dengan pikiran kusut, misalnya meski harus isolasi mandiri, namun harus tetap menjalankan tugas domestik seperti pengasuhan anak, antri karena naiknya bahan pangan tugas ataupun karena mengurus lansia dan keluarga dengan gangguan jiwa yang kesulitan untuk mendapatkan layanan kesehatan.

Menghadapi tantangan tersebut, berbagai strategi untuk adaptasi dan bertahan telah dilakukan oleh perempuan akar rumput, antara lain meningkatkan kepekaan dan perawatan kesehatan tubuh secara alami, meminum vitamin dan obat tradisional, semakin disiplin menjalankan protokol kesehatan, merawat yang sakit di rumah dengan memanfaatkan telemedicine, menjaga motivasi dan semangat harus sehat, membangun solidaritas saling bantu sesama anggota CU/FKPAR dan membantu orang lain, belajar hal-hal baru, termasuk memanfaatkan internet untuk pemasaran produk dan berkomunikasi (zoom). Selain itu, perempuan akar rumput pun semakin menyadari pentingnya kesehatan jiwa dan pikiran yang terjaga dalam masa pandemic maupun situasi yang tidak pasti seperti dampak ikutan dari masalah global yang terjadi.

Di akhir acara peserta perayaan Hari Perempuan Internasional (IWD 2022) menyadari betapa berbagai permasalahan sepanjang 2021 dan strategi perempuan mengatasinya menunjukkan resiliensi yang datang baik dari dalam diri sendiri maupun dari luar (eksternal). Bahwa pengetahuan dan keterampilan perempuan di masa sulit dan penuh tantangan, maupun tubuh sehat di masa pandemic misalnya tidaklah cukup .Tetapi memberi perhatian yang sama dan seimbang kepada kesehatan jiwa dan pikiran, dan mempunyai empati. Kemampuan merespons masalah, berbagai kesulitan bahkan trauma; merupakan factor pelindung diri dari berbagai hal penuh risiko yang dihadapi perempuan, khususnya perempuan miskin, perempuan pedesaan dan perempuan muda seperti yang disampaikan oleh para peserta acara ini.

Oleh karenanya, Konsorsium PERMAMPU menghimbau semua perempuan untuk tetap bersama-sama membangun kekuatan bersama agar mampu melindungi diri dari berbagai tekanan, kesulitan, hal-hal penuh risiko dengan membangun kekuatan dari dalam diri dan membangun empati. (jp/rel)

sumber berita : https://fjpindonesia.com/permampu-perempuan-sehat-dan-resilien-jalani-2022/

PESADA Audiensi ke Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan

Persoalan besar dalam menghadapi pandemic Covid-19 ini muncul dari perempuan petani Kabupaten Humbang Hasundutan yang menyampaikan dan mengeluh betapa merosotnyya harga produk pertanian mereka.  Hasil panen tidak sesuai dengan modal dan biaya  operasional yang sudah dikeluarkan bahkan product tani yang tidak terjual jadi terbuang dan tidak bermanfaat.

Persoalan selanjutnya yaitu  usaha ternak babi yang sudah musnah dimana ternak babi juga sangat membantu pendapatan keluarga karena ternak babi merupakan usaha yang dikuasai perempuan, lancar dan cepat berputar. Ternak babi juga sangat dibutuhkan  pada pesta adat Batak sehingga tinggi permintaan terhadap ternak ini dan makanannya sangat mudah didapat dan tidak membutuhkan biaya yang tinggi, sehingga hasil ternak bisa menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan keluarga,pendidikan anak dan kebutuhan lainnya.

Mengetahui persoalan tersebut PESADA dan dampingan beraudiensi ke Dinas Pertanian Humbang Hasundutan, dan audiensi ini di sambut oleh Ibu Ida Manullang sebagai Sekretaris Dinas Pertanian pada hari Jumat, 19 Maret 2021.  Ibu Ida Manullang juga menyampaikan pengalamannya selama mendampingi  petani di Humbang Hasundutan yaitu kurangnya kesadaran petani untuk meningkatkan produksi pertaniannya. Juga menyampaikan bahwa Kabupaten Humbang Hasundutan adalah salah satu wilayah program nasional lumbung pangan/food estate dan program ini sudah terlaksana dan sedang proses di Kabupaten Humbang Hasundutan.Ibu Manullang sebagai Sekretaris Dinas Pertanian menyampaikan kalau  Dinas Pertanian  akan bekerja keras lagi untuk mendampingi  petani. Saat ini, pengelolaan food estate diserahkan kepada kelompok tani berdasarkan hamparan lahan di lokasi food estate.

Adapun informasi dari audiensi tersebut adalah :

  1. Pentingnya perempuan masuk ke Kelompok Wanita Tani (KWT) yang sudah ada desa, untuk memastikan akses perempuan akan program Pemerintah terkait pertanian.
  2. Pentingnya peningkatan kapasitas pengelolaan produk pertanian  (petani bawang merah, putih, jagung dan kentang)
  3. Kabupaten Humbang Hasundutan focus dengan program nasional yaitu lokasi Food Estate dan bisa menjadi  agro wisata.
  4. Pengadaan alat pertanian yang maksimal buat petani di Kabupaten Humbang Hasundutan.

Terkait merosotnya harga product pertanian, Ibu  Ida Manullang sebagai Sekretaris menyampaikan kalau tindakan yang sudah dilakukan untuk penanganan persoalan tersebut adalah Pemerintah sudah memberikan subsidi untuk harga product(kasus;harga cabe anjlok) di mana Pemerintah Humbang Hasundutan menanggulangi kerugian dengan menampung cabe dengan harga 2 kali dari harga pasar.

Untuk persoalan ke 2  Ibu Ida Manullang sebagai Sekretaris memberikan jawaban kalau usaha ternak babi belum bisa digalakkan kembali sebelum virus cholera berakhir dan kabupaten Humbang Hasundutan bersih dari virus tersebut.

Mendengar jawaban tersebut PESADA dan dampingan akan mempelajari lebih dalam seperti apakah pengelolaan food estate yang ada di Humbang Hasundutan yang berpihak kepada Petani Perempuan dan masyarakat miskin, hak milik tanah, daerah agro wisata, dan pembelajaran lain terkait  food estate.

PESADA bersama Dampingan Beraudiensi ke Kantor Bupati Humbang Hasundutan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pada hari Jumat, 19 Maret 2021, perwakilan FKPAR, FMS PESADA dari Kabupaten Humbang Hasundutan melakukan audiensi  ke kantor Bupati Humbang Hasundutan dan audiensi PESADA tersebut disambut oleh Bapak Asisten III yaitu Bapak Drs.Janter Sinaga dengan Bapak Rudi Hutasoit dari Kesos.

PESADA bersama dampingan memperkenalkan program yang sudah dilaksanakan seperti  memperjuangkan hak-hak perempuan, Hak Kesehatan Seksual & Reproduksi, pendampingan perempuan korban kekerasan, termasuk pencegahan perkawinan anak, dengan pemenuhan HKSR Perempuan serta penguatan ekonomi perempuan akar rumput untuk gerakan ekonomi yang setara gender, inklusif dan berkelanjutan.PESADA juga melakukan penguatan keterwakilan dan kepemimpinan perempuan dan kelompok minoritas untuk perlawanan terhadap patriarkhi, fundamentalis, primordialisme dan oligarki mulai dari pedesaan dengan lembaga adat dan agama. Dampingan juga menyampaikan betapa beruntungnya perempuan Humbang Hasundutan setelah mengenal PESADA yang membuat perempuan sadar akan haknya, berani dan terlibat di rapat-rapat desa.  Kesempatan ini juga digunakan untuk   menyampaikan persoalan yang dihadapi selama pandemi Covid-19 ,

Oleh sebab itu Bapak Asisten III Bapak Drs.Janter Sinaga & Kesos Bapak Rudi Hutasoit menyambut dengan hangat serta memberikan respon seperti :

OPD Humbang Hasundutan terbuka dan harus menerima PESADA sebagai mitra,

  • PESADA dan dampingan bisa menghadiri musrenbang desa, kecamatan dan kabupaten
  • PESADA dalam bidang pendidikan, kesehatan pertanian, & PM2PA sangat mendukung dan diterima dengan baik  dan PESADA adalah mitra pemerintah
  • Dampingan PESADA diusulkan untuk aktif di kelompok tani yang sudah ada di desa .
  • Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan  akan memfasilitasi pembuatan pertanian organic di kelompok kebun keluarga.

PESADA juga menggunakan kesempatan ini untuk menyatakan selamat atas kepemimpinan baru di Kabupaten Humbang Hasundutan, semoga semakin banyak program yang berpihak kepada perempuan

Akhir audiensi Bapak Asisten III  Bapak Drs. Janter Sinaga menyampaikan akan menjalin komunikasi yang baik dan berkelanjutan dengan PESADA.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Audiensi PESADA Bersama DPRD Perempuan ke Dinas Kesehatan dan Dinas PMDPPA & KB Kabupaten Pakpak Bharat

Perkumpulan Sada Ahmo (PESADA) adalah salah satu lembaga ORNOP yang focus untuk penguatan perempuan. Salah satu kegiatan memastikan kelompok perempuan berpartisipasi dalam pembangunan desa melalui Musrenbang, hal ini untuk menyuarakan program berkaitan isu perempuan.

PESADA telah melaksanakan diskusi kritis bersama kelompok perempuan dengan mengidentifikasi program yang akan disampaikan dalam Musrenbang Desa sampai Musrenbang Kabupaten dan usulan tersebut dikomunikasikan dengan Dinas terkait untuk di programkan tahun berikutnya.
Berkaitan dengan itu, PESADA bersama Ibu Rismawati Bancin Anggota DPRD perempuan Kabupaten Pakpak Bharat yang merupakan dukungan Kelompok Perempuan/Suara Perempuan Untuk Keadilan (SPUK) dampingan PESADA, melakukan audensi dengan Kepala Dinas PMDPPA & KB dan Kepala Bidang Kesehatan Ibu & Anak Kab. Pakpak Bharat pada hari Kamis, 25 Februari 2021.

 

Adapun usulan program yang  disampaikan melalui Dinas Kesehatan terkait  sebagai berikut :

  1. Sosialisasi pentingnya pemeriksaan kanker serviks/leher rahim dan payudara/Sadari melalui kelompok perempuan.
  2. Pemeriksaan tes IVA (Inspeksi Visual Asam asetat) melalui organisasi perempuan ( CU, perwiritan, PKK dll.)
  3. Memaksimalkan kegiatan Posyandu dengan sosialisasi isu kesehatan seksual dan reproduksi perempuan dengan menerapkan protokoler kesehatan
  4. Replikasi OSS&L (One Stop Service and Learning) pengelolaan informasi layanan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan di luar Puskesmas Sukaramai dan Kecupak.

Dengan hari yang bersamaan, dilanjutkan audensi dengan Dinas PMDPPA & KB Pakpak Bharat. Adapun usulan program yang disampaikan sebagai berikut :

  1. Sosialisasi kepada para tokoh agama, tokoh adat dan kaum laki-laki mengenai UU Perlindungan perempuan dan anak (UU PKDRT no 23 tahun 2004, UU No 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak, UU no. 16 tahun 2019 tentang revisi UU perkawinan) dan pentingnya kepemimpinan perempuan.
  2. Menggagas PERDA Pengarus Utamaan Gender (PUG) Kabupaten Pakpak Bharat
  3. Menggagas PERDA dan PERDES mengenai Pencegahan dan Perlindungan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
  4. Menggagas PERDES mengenai Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan Desa
  5. Sosialisasi SDGs Desa kepada Kepala Desa dengan tujuan menerapkan SDGs Desa
  6. Menggagas Desa Ramah Perempuan dan Anak bagian dalam  pencapaian indikator SDGs pada poin 5 yaitu Desa Berkesetaraan gender

Melalui audensi tersebut, diharapkan  instansi terkait  tetap berkolaborasi dengan PESADA melalui kelompok perempuan yang telah diinisiasi sebagai wadah diskusi kritis bagi perempuan  untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi perempuan dalam pembangunan.(JB) Continue reading “Audiensi PESADA Bersama DPRD Perempuan ke Dinas Kesehatan dan Dinas PMDPPA & KB Kabupaten Pakpak Bharat”

Dialog & Kontrak Politik SPUK dengan Kandidat Bupati dan Wakil Bupati Pakpak Bharat. “Mewujudkan Pilkada 2020 yang bersih, sehat, bebas dari Praktek politik uang dan isu Primordialisme”

Traju, 17 November 2020

 

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan dilaksanakan secara serentak di beberapa Kabupaten/Kota pada tanggal 09 Desember 2020 mendatang, Kabupaten Pakpak Bharat termasuk salah satunya. Namun di banyak Pilkada ternyata belum mampu mendapatkan pemimpin yang sesuai dengan kehendak rakyat, khususnya perempuan dan kelompok marjinal lainnya. Tak sedikit calon Kepala Daerah yang malah terpidana kasus korupsi atau penyalahgunaan wewenang dalam menjalankan tugasnya. Selain itu praktek Pilkada yang demokratis dan bersih juga masih mengalami hambatan seperti maraknya politik uang, kampanye negative berbau SARA, penjaringan pemimpin ditentukan oleh kekuatan modal, minim kandidat perempuan, dan menurunnya partisipasi pemilih.

Kelompok marjinal, khususnya kelompok perempuan, sering sekali hanya menjadi objek dari pesta demokrasi rakyat.

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, ditemukan adanya sosialisasi dari tim pemenangan yang tidak memaparkan Visi Misi dan program kerja yang akan dilakukan kandidat apabila terpilih, namun sosialisasi yang diberikan ke masyarakat mengarah kepada isu sara/primordialisme. Dibutuhkan keseriusan kandidat bukan hanya mengenai isu sara/primordialisme dan maraknya praktek politik uang namun  perlu juga memperhatikan persoalan dan kepentingan perempuan, anak dan kelompok marginal sebagai bagian dari warga negara. Hal ini berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs yang menekankan agar semua orang terlibat dalam proses pembangunan (No One Left Behind).

Dalam mendorong partisipasi perempuan di Pilkada, SPUK bersama dengan PESADA sebagai lembaga pendamping telah melakukan rangkaian kegiatan Pendidikan Pemilih di unit-unit CU dampingan PESADA.

Suara Perempuan Untuk Keadilan (SPUK) adalah dampingan PESADA yang bertujuan untuk menghimpun perempuan untuk mewujudkan hak-hak sipil politik dan social ekonomi perempuan di wilayah dampingan PESADA.  SPUK memandang perlunya melakukan pendidikan politik dan kampanye agar perempuan mengetahui hak-hak politiknya dan agar perempuan menjadi pemilih yang cerdas dan berintegritas untuk memilih kepala darah yang mampu memperjuangkan kepentingan dan kebutuhan masyarakat terutama perempuan, anak, disabilitas, lansia dan kelompok marginal lainnya. Selain itu juga SPUK mendorong tradisi tanggung gugat pemilih dengan kandidat untuk meningkatkan kualitas Pilkada.

Selain melakukan pendidikan pemilih di kelompok CU pada moment Pilkada,  SPUK Pakpak Bharat  bekerjasama dengan PESADA dan CU Pesada PEREMPUAN mengadakan Dialog & Kontrak Politik SPUK dengan Kandidat Bupati dan Wakil Bupati, dengan tema “Mewujudkan Pilkada 2020 Yang Bersih, Sehat, Bebas Dari Praktek Politik Uang dan Isu Primordialisme”. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 17 November 2020 bertempat di TC BALENTA Traju Pakpak Bharat.

Acara dialog  dihadiri 30 orang peserta  terdiri dari perwakilan pengurus SPUK, Dewan Pimpinan CU Pesada PEREMPUAN, Forum Perempuan Muda (FPM), dan FKPAR (Forum Komunikasi Perempuan Akar Rumput).

Kegiatan ini mengundang narasumber dari KPU dan Bawaslu Pakpak Bharat serta Ketua SPUK. Namun KPU berhalang hadir hanya ada dua narasumber dari Bawaslu Pakpak Bharat (Mawardi Tumanggor  dan Joharmiko Siregar)  dan Ketua SPUK, menyampaikan  materi “Mewujudkan Pilkada Yang Bersih, Sehat, Bebas Dari Praktek Politik Uang dan  Isu Primordialisme di masa pandemi Covid-19”.

Pada pertemuan ini juga  mengundang kedua Kandidat Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pakpak Bharat untuk berdialog bersama peserta dan memberikan paparan terkait Agenda Politik Isu  Perempuan. Diselah padatnya kampanye yang sedang berlangsung kedua Kandidat menghadiri dialog tersebut dengan waktu yang berbeda dan bersedia menandatangani kontrak politik dengan Ketua SPUK dan para saksi dari CU Pesada Perempuan, FKPAR (Forum Komunitas Perempuan Akar Rumput) dan PESADA. (MP/JB)