Dilaksanakan di desa Pegagan Julu IV Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi pada tanggal 12 Juni 2020.
Desa ini merupakan salah satu desa pemanfaat program HKSR ( Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi ). Ada 2 unit CU Pesada Perempuan yang sudah memiliki SKT ( Surat Keterangan Terdaftar ) dari kepala desa.
Pertemuan ini disambut baik oleh Kepala Desa (Bapak Alexander Sinaga). Peserta 15 orang ( Pr 10 & Lk-lk 5) diantaranya: Aparat Desa, Tomas, Kader Posyandu, Bidan desa dan pengurus Unit CU. beberapa point yang dibahas upaya yang dilakukan pemerintah dimasa pandemi covid 19 yang berkaitan dengan ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Berdasarkan dalam diskusi tersebut bahwa pemerintah desa telah melakukan berbagai upaya atas respon cepat & pencegahan Covid – 19 diantaranya merealokasikan dana desa 30% untuk bantuan sosial kepada masyarakat yang belum memperoleh bantuan dari Kabupaten dan Propinsi. Kendala yang ditemukan di lapangan masih adanya masyarakat yang belum memiliki Kartu Keluarga (KK) dan KTP, dimana syarat pertama penerima bantuan harus memiliki identitas tersebut. Untuk memastikan masyarakat memiliki KK & KTP pemerintah memfasilitasin agar memiliki identitas diatas.
Penduduk yang terdaftar 566 Kepala Keluarga diantaranya yang penerima BLT sebanyak 155 KK, BST 55 KK, PKH 105 KK. Proses pendataan penerima bantuan dilakukan dengan musyawarah desa dengan melibatkan tokoh masyarakat, utusan per dusun. Selain itu pemerintah membentuk tim relawan diluar aparat desa dalam rangka mengawasi dan men cek setiap masyarakat yang masuk ke Desa tersebut dalam rangka mengantisipasi penyebaran Covid 19.
Dalam diskusi PESADA menyampaikan capaian program Pesada di desa Pegagan Julu IV & menyampaikan rekomendasi kepada pemerintah untuk menindak lanjutinya termasuk pemenuhan hak hak kelompok rentan ( lansia, disabilitas, perempuan & anak anak) pemulihan yang terdampak Covid 19.
Respon Kepala Desa dari rekomendasi yang disampaikan oleh PESADA bahwa akan menindak lanjuti menjadi program desa, dimana desa juga telah memprogramkan salah satunya adalah diskusi remaja desa yang nantinya akan melibatkan Pesada dan akan dilaksanakan November-Desember 2020, pembuatan kompos alami mengingat desa ini mayoritas mengelola pertanian tanaman muda yang sangat membutuhkan ketersediaan kompos. Selain itu juga untuk sejauh ini upaya yang dilakukan respon atas pendidikan dimana memastikan pendidikan anak anak berjalan kerjasama dengan masing masing kepala dusun, sedangkan untuk pelayanan kesehatan melalui posyandu berjalan seperti biasa dengan tetap menerapkan protokoler kesehatan. Kemudian untuk program penguatan perempuan ke depan akan di programkan pada tahun 2021 dimana tahun 2020 ini anggaran desa lebih mengutamakan realokasi penanganan respon Covid 19 (SS/DS)