Newsletter subscribe

Tulisan

SEKILAS KEGIATAN PENDAMPINGAN DI TAPANULI TENGAH & NIAS

Posted: April 12, 2022 at 1:11 pm   /   by   /   comments (0)

Sepanjang bulan Maret-April 2022 Wilayah Tapanuli Tengah dan Nias melakukan beberapa kegiatan untuk penguatan kapasitas (kepada perempuan pedesaan, tokoh adat dan penasehat perkawinan), membangun jaringan melalui:

1.Pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Untuk CU Primer Di Wilayah Nias.

Sepanjang bulan Maret 2022 terlaksana Rapat anggota Tahunan untuk 26 kelompok CU Primer yang ada di wilayah Nias. Proses RAT ini dilakukan dalam rangka persiapan untuk penggabungan CU Primer menjadi CU sekunder. Di kegiatan RAT ini anggota CU memperoleh informasi tentang PESADA, perkembangan CU (laporan keuangan, keanggotaan, SHU). Dalam kegiatan ini anggota CU mengevaluasi tentang manfaat CU dampingan bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

Dari hasil kegiatan ini anggota menyampaikan bahwa:

  1. Pendidikan yang diberikan PESADA sangat berguna bagi perempuan di desasehingga meningkat pengetahuan dan pemahaman peremuan tentang hak-hak perempuan termasuk Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) dalam rangka mendorong kepemimpinan perempuan dan mencegah terjadinya perkawinan anak.
  2. Mendiskusikan peraturan untuk seluruh kelompok CU dampingan PESADA CU yang akan di sahkan setelah penggabungan CU.
  3. Menyepakati penambahan anggota di setiap kelompok yang akan dilakukan di sepanjang tahun 2022.

Semoga dengan pendampingan yang dilakukan PESADA di Nias, perempuan semakin kritis untuk mendorong dan memperjuangkan kepemimpinan perempuan dan hak-hak perempuan.

2.Diskusi Bulanan Di Kelompok CU

Diskusi kritis mengmbil topik tentang pendidikan seksualitas dan Kespro berdasarkan tahap perkembangan manusia. Diskusi bulanan ini seru karena banyak anggota CU yang tidak mengetahui bagaimana memberikan pendidikan seks kepada anak. Sementara dengan kegiatan daring/belajar online selama masa pandemic Covid-19, orang tua sangat mengkuatirkan anak-anak mereka akan terjerumus dengan tontonan yang tidak layak ditonton anak-anak.

Melalui diskusi ini anggota CU memperoleh pengetahuan untuk menjelaskan tentang pendidikan seksualitas (tubuh) sejak dini kepada anak sesuai dengan usia anak.

Fasilitator juga mengingatkan peserta agar menggunakan bahasa ilmiah untuk penyebutan bagian tubuh, misalnya penyebutan alat kelamin laki-laki bukan telur atau burung, melainkan penis dan penyebutan untuk perempuan bukan ikan atau lapet melainkan vagina.

Anggota CU juga akan mengkomunikasikan dengan suami agar mengalokasi waktu memberikan pendidikan seksualitas dan ketubuhan terutama kepada anak laki-laki. Harapannya dnegan pendidikan seks sejak dini dalam keluarga, anak-anak akan terbebas dari segala bentuk kekerasan terhadap anak terutama kekerasan seksual yang banyak terjadi.

3. Audiensi Ke DPRD Tapanuli Tengah

Tanggal 4 April 2022, perwakilan anggota CU bersama dengan perwakilan Dean Pengurus CU KESADANTA dan Koordinator Wilayah Tapanuli Tengah & Nias melaksanakan audiensi dengan anggota DPRD Perempuan, perwakilan PDI Perjuangan, Ibu  Camelia Neneng Susanty,S.Kom perwakilan Fraksi B. Dari hasil audiensi, anggota DPRD mendukung kegiatan pengorganisasian kelompok perempuan melalui CU yang dilakukan oleh PESADA.  Juga diperoleh informasi mengenai bantuan untuk UMKM dan Koperasi.

4. Workshop Penerapan Standard Operasional Prosedur (SOP) Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Nias.

Kegiatan ini difasilitasi oleh Dinas Sosial Kabupaten Nias dan Pusat Kajian dan Pengembangan Anak (PKPA). Kegiatan ini dilaksanakan di Training Centre Rumah Sakit Umum Thomsen Gunungsitoli. Kegiatan diawali dengan pemaparan Kepala Dinas kesehatan mengenai pentingnya P2TP2A dalam rangka pencegahan berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dilanjutkan dengan pemaparan mengenai pentingnya membangun SOP P2TP2A sehingga siapapun nantinya yang akan menangani kasus, mengetahui prosedur yang digunakan.

5. Pertemuan Tokoh Adat Dan Penasehat Perkawinan.

Pertemuan tokoh adat dan Penasehat Perkawinan di Kabupaten Nias terlaksana pada tanggal 7 April 2022 dan Kab. Nias Utara pada tanggal 8 April 202. Kegatan ini diawali dengan melakukan evaluasi tentang capaian yang telah dilakukan pasca pelatihan sensitive Gender untuk tokoh adat dan penasehat perkawinan yang dilaksanakan pada tahun 2021.  Dalam pertemuan ini juga tokoh adat dan penasehat perkawinan berbagi informasi bahwa sudah mulai muncul tokoh adat perempuan meski jumlahnya masih sedikit. Di akhir pertemuan, peserta sepakat untuk beraudiensi dengan Lembaga Budaya Nias (LBN) untuk bertemu dan menyampaikan terkait kegiatan yang telah dilakuakan oleh Forum Multi Stakeholder (FMS) dan juga mendiskusikan terkait buku Nasehat Perkawinan yang sensitive gender.(BP)