Tulisan
Catatan Ruang Diskusi PESADA
“Gerakan Perempuan dan Proyeksi Kesetaraan Gender Indonesia 2045”
Laboratorium Indonesia 2045, Tahun 2021
Hybrid Zoom, 26 April 2022
Salah satu program peningkatan kapasitas staf PESADA adalah menyelenggarakan kegiatan Ruang Baca dan Diskusi bagi personil. Kegiatan ini berupa kegiatan membaca dan berdiskusi isi tulisan, buku, hasil penelitian, dll yang dinilai relevan dengan kerangka penguatan sebagaimana yang tertuang dalam Teori Perubahan PESADA. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan minat membaca kritis bagi personil PESADA dan meningkatkan wawasan pengetahuan dan perspektif terkait issu gender, inklusi dan pembangunan.
Diskusi putaran pertama kali ini membahas hasil penelitian dari Laboratorium Indonesia 2045 tentang Gerakan Perempuan dan Proyeksi Kesetaraan Gender Indonesia 2045. [1] Diskusi diikuti oleh 18 orang terdiri dari 16 perempuan & 2 laki-laki terdiri dari personil PESADA dan staf Koperasi Kesadanta. Alur diskusi diawali dengan sharing hal-hal menarik dan berbagi pengalaman cara membaca masing-masing, selanjutnya diskusi kelompok yang mendiskusikan apa saja isi,inti dari tulisan dan hal-hal yang dipertanyakan. Hasil diskusi kelompok lalu dipresentasikan dan menghubungkan relevansi hasil penelitian dengan ToC PESADA dan kaitannya dengan tugas rutin program yang dilakukan.
Hal-hal yang menarik menurut personil dalam tulisan penelitian, antara lain:
- Mengetahui peta gerakan perempuan (organisasi) dan kebijakan negara yang diambil (responsif gender atau tidak adil gender).
- Memahami variabel penelitian
- Skenario kesetaraan gender 2045
- Hasil penelitian apakah mengkonfirmasi penguatan PESADA atau bertolah belakang
- Penelitian ini memberi arah melihat posisi PESADA dan tantangan untuk mewujudkan penguatan hak-hak perempuan dan inklusi (apakah sejalan dengan ToC?)
- Perlu kritis (skeptis) melihat latar belakang peneliti/lembaga penelitian agar kita memahami konteks dan perspektif penelitan.
Saran untuk membaca:
Apapun cara kita membaca sebaiknya harus membaca Executive Summary, lihat daftar isi supaya paham alurnya, kesimpulan dan rekomendasi; baru ke tugas bacaan utama. Hindari hanya membaca satu bagian yang ditugaskan.
Adapun isi atau inti yang diperoleh dari tulisan antara lain yaitu:
- Pemerintah bersama organisasi masyarakat sipil dan akademisi bergerak bersama mendorong kebijakan yang inklusif dan responsif gender untuk mewujudkan kesetaraan gender. Oleh karena itu perlu menyelesaikan persoalan mendasar khususnya dari dimensi kebijakan dan sosial & budaya (Diskusi Kelompok 1).
- Penelitian ini memetakan gerakan perempuan, kebijakan dan dimensi sosial budaya yang mengarah kesetaraan gender ke dalam beberapa periode sejarah Indonesia, penelitian menguraikan tantangan yang dihadapi dalam implementasi kesetaraan gender terutama pada dimensi sosial & budaya, dan memberi saran agar Indonesia memperhatikan 6 skenario proyeksi kesetaraan gender Indonesia 2045 (Diskusi kelompok 2).
- Penelitan mengungkapkan bahwa upaya Indonesia dalam mewujudkan kesetaraan gender masih menghadapi berbagai tantangan dan perlu untuk menyelesaikan berbagai persoalan mendasar khususnya dari segi kebijakan dan dimensi sosial budaya agar mendukung munculnya kebijakan feminis (optimal). Penelitian ini menggambarkan enam skenario yang mungkin terjadi pada tahun 2045 dan rekomendasi dari tim peneliti dan ini bisa menjadi advokasi bagi kelompok masyarakat dan perempuan/Ormas terkait rancangan kebijakan untuk pencapaian kesetaraan gender (Diskusi kelompok 3).
Dalam diskusi, peserta mengajukan beberapa hal-hal yang masih harus diperdalam atau dipertanyakan, antara lain:
- Variabel yang digunakan dalam berbagai indeks Indeks Pemberdayaan Gender (IPD) dan Indeks Pembangunan Gender (IPG) terkadang tidak selalu menggambarkan kondisi realita kesetaraan gender,
- Penelitian ini menawarkan rekomendasi perlunya cetak biru kesetaraan gender. Sebenarnya jika Indonesia konsisten dalam menjalankan UU No 7 Tahun 1984 tentang ratifikasi Konvensi CEDAW akan memberi arah bagi kesetaraan gender secara universal.
- Bagaimana mewujudkan kebijakan feminis padahal dari sisi aparat penegak hukum dan politisi kita yang tidak peka gender.
Di akhir, diskusi mencoba menarik benang keterkaitan hasil penerlitian dengan dgn ToC PESADA atau pun tugas rutin personil dalam menjalankan program. Berikut ini keterkaitan yang dianggap relevan:
- Issu keluarga, seksualitas, partisipasi politik, inklusif menjadi aspek yg dibahas dalam skenario kesetaraan gender yang sejalan dengan ToC PESADA.
- Memperkuat politik perempuan (SPUK) untuk memperjuangkan kepemimpinan perempuan untuk mendorong perubahan kebijakan (optimal).
- Memperkuat pendidikan keluarga untuk membangun kesadaran kritis (progresif). Hal ini relevan dengan pendekatan PESADA untuk penguatan kesetaraan gender melalui keluarga (dimulai dari Keluarga Peduli HKSR).
Bacaan berikutnya adalah Buku Pendidikan Yang Membebaskan (Paulo Freire) yang rencana akan diskusikan pada Juli 2022 setelah review PESADA. (KRS)
[1] https://www.lab45.id/detail/159/gerakan-perempuan-dan-proyeksi-kesetaraan-gender-indonesia-2045