Newsletter subscribe

Siaran Pers

Kertas Posisi Dalam Rangka Pemilu 2019

Posted: March 18, 2019 at 7:12 am   /   by   /   comments (0)

Kertas Posisi Pesada dalam rangka Pemilu 2019

Pilih Caleg Perempuan, Pilih Presiden/Wapres Peka Gender

JANGAN GOLPUT

No. : 032/C.7/DE/Pesada-Sdk/III/2019

Pada tanggal 17 April 2019 akan dilaksanakan pemilihan umum serentak di seluruh Indonesia. Sejak terlaksananya Pemilu Demokratis pertama di tahun 1999, bahkan di sepanjang sejarah Pemilu di Indonesia; Pemilu tahun 2019 ini adalah pemilihan terbesar pertama dengan suhu politik yang cukup tinggi. Rakyat akan memilih Presiden & Wakil Presiden, DPD, DPR-RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Para calon yang akan dipilih adalah calon yang berasal dan didukung oleh partai politik, kecuali DPD. Seluruh calon yang terpilih akan mengurus Rakyat dan Negara hingga 5 tahun ke depan.
Pesada sebagai LSM Perempuan yang sejak berdiri di tahun 1990 konsisten bergerak untuk penguatan perempuan menuju keadilan dan kesetaraan gender, telah melihat bahwa Pemilu sebagai salah satu indikator utama demokrasi, sampai saat ini belum dapat menunjukkan prosentase yang signifikan untuk keterwakilan perempuan di badan perwakilan maupun di kepemimpinan. Demokrasi tanpa kehadiran signifikan perempuan, bukanlah demokrasi. Meski berbagai aturan untuk kuota perempuan di politik sebagai komitmen Indonesia terhadap tindakan nyata percepatan kesetaraan perempuan dan laki-laki telah dikeluarkan, tetapi belum dapat secara nyata meningkatkan prosentase minimum perempuan di parlemen.
Dengan jumlah penduduk sebesar 266 juta, dimana perempuan 49,7%; prosentase rata-rata keterwakilan perempuan di parlemen sampai saat ini tidak pernah mencapai 30%, bahkan tidak mampu mencapai angka 20% di DPR RI. Pada empat periode pemilu terakhir, keterwakilan perempuan tertinggi adalah pada pemilu 2009, dengan proporsi sebesar 17,86 persen. Tetapi pada periode 2014-2019, prosentase ini menurun menjadi 17,32 persen atau 97 orang atau dari total anggota DPR RI yang berjumlah 560 orang. Pola prosentase yang sama juga terjadi di Sumatera Utara, dimana jumlah perempuan di DPRD tingkat I SUMUT hanyalah 13 orang atau 13%; sementara rata-rata di tingkat dua lebih rendah lagi yaitu 12% atau 133 perempuan dari 1.095 total DPRD di 33 Kab.Kota. Bahkan 2 Kabupaten tidak mempunyai anggota DPRD perempuan sama sekali, yaitu Nias dan Pakpak Bharat.
Seyogyanya sesuai prinsip demokrasi, Pemilu menjamin sistem perwakilan yang memungkinkan semua kelompok masyarakat terwakili. sehingga tidak ada kelompok yang ditinggalkan dalam pengambilan keputusan. Persis seperti prinsip SDGs No one left behind dan terutama prinsip yang dipercaya Pesada sebagai Koordinator Konsorsium delapan LSM Perempuan di Sumatera, yaitu: Leave no she behind (tidak seorangpun perempuan ditinggalkan).
Demikian juga UU Politik yang menyebut bahwa tujuan dan fungsi partai salah satunya adalah meningkatkan partisipasi politik dan melakukan pendidikan politik (pasal 10 dan 11 UU no.2 tahun 2008), tetapi Pesada belum melihat pengaruhnya terhadap partisipasi khususnya representasi perempuan di bidang politik maupun kecerdasan politik seluruh rakyat. Yang terjadi bukanlah kecerdasan politik, tetapi telah menciptakan kelompok-kelompok yang sporadic dan secara sederhana memposisikan diri sebagai kelompok pengikut, pro dan kontra, ataupun pendukung. Kesadaran politik untuk terlibat aktif telah menjadi sebuah mobilisasi yang dapat menciptakan pembodohan rakyat secara sistematis. Bahkan terdapat pihak yang telah menciptakan identitas perempuan yang menguatkan stereotype perempuan sebagai mahluk yang berada di arena domestic.
Dalam rangkaian pendidikan politik perempuan akar rumput maupun berdasarkan pengalaman Pesada di lapang, perempuan menghadapi berbagai persoalan untuk dapat masuk ke ruang politik dan diterima sebagai pemimpin. Hambatan dimulai dari tingkat keluarga hingga ke institusi lainnya; sementara upaya khusus untuk memahaminya masih minim. Issue pemiskinan perempuan karena gender (hak atas tanah, asset, waris), maupun berbagai bentuk kekerasan terhadap perempuan (KDRT, seksual, psikis) , akses terhadap layanan kesehatan seksual dan reporoduksi (AKI, gizi perempuan & stunting, ketersediaan obat dan layanan bermutu), perkawinan usia anak & dini, pendidikan dan pekerjaan bernilai ekonomi; belum menjadi perhatian politisi, para wakil rakyat maupun agenda politik para calon legislative. Kondisi ini diperparah dengan politik uang yang selalu terjadi di masyarakat dan dilakukan oleh calon menjelang hari pemilihan.
Oleh karenanya PESADA yang secara langsung bekerja di 15 Kabupaten/kota di provinsi Sumatera Utara; dan secara tidak langsung mengkoordinir 7 LSM Perempuan di 7 provinsi menegaskan posisi politiknya dalam 7 poin sebagai berikut:

  1. Akan terus mengawal seluruh proses demokrasi yang sesungguhnya dengan memegang teguh nilai di pedoman perilaku Pesada, yaitu : Non Partisan.
  2. Secara aktif dan terencana terus melanjutkan pendidikan politik dengan berbagai strategi untuk membangun kesadaran kritis perempuan akar rumput, perempuan muda, pemilih pemula untuk memilih dan memenangkan perempuan di seluruh arena kepemimpinan.
  3. Khusus untuk PEMILU 2019, memilih perempuan untuk DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, DPR-RI, dengan memprioritaskan perempuan potensial dampingan Pesada, menganalisis Agenda Politik ybs dan Parpol yang sesuai dengan kepentingan politik perempuan akar rumput.
  4. Memilih perempuan untuk DPD dengan menganalisis Agenda Politik kedua calon dan berkomunikasi secara efektif.
  5. Memilih calon Presiden dan Wakil Presiden yang peka gender, memiliki rekam jejak yang bersih, bukan pelanggar HAM, telah terlihat kinerjanya, dan menghormati gerakan masyarakat sipil khususnya perempuan akar rumput.
  6. Akan terus mengawal proses PEMILU hingga pengumuman hasil melalui keterlibatan di dalam monitoring secara selektif terutama di Dapil perempuan potensial dampingan Pesada
  7. Menyerukan kepada semua masyarakat untuk memilih dan memenangkan perempuan di tanggal 17 April 2019.

Gunakan hak politik kita sebagai pemegang kedaulatan di tanggal 17 April 2019.

Pilih Caleg Perempuan, Pilih Presiden/Wapres Peka Gender

JANGAN GOLPUT

Sidikalang, 18 Maret 2019
Contact person

  • Eksekutif : Dinta Solin 082267004053
  • Advokasi & Kepemimpinan Perempuan: Berliana Purba 082361529186
  • Knowledge Manag. & WCC Sinceritas: Dina Lumbantobing 082164666615