Newsletter subscribe

Tulisan

Pertemuan Reguler Forum Tokoh Adat & Agama Kabupaten Humbang Hasundutan

Posted: June 17, 2021 at 12:23 pm   /   by   /   comments (0)

Para Peserta Pertemuan Tokoh Adat & Agama

Peran para tokoh agama dan tokoh adat di Kabupaten Humbang Hasundutan sangat penting dalam membina berjalannya norma adat dalam kehidupan sosial budaya masyarakat khususnya Batak Toba. Norma adat menjadi pegangan bagi masyarakat adat dalam relasi kekerabatan dalam komunitas dan secara tidak langsung berpengaruh terhadap cara pandang masyarakat dalam kehidupan demokrasi politik dan ekonomi. Dalam praktiknya norma adat Batak Toba yang patrilineal memberikan keistimewaan bagi laki-laki dibanding perempuan dalam akses, partisipasi dan kontrol terhadap sumberdaya. Perempuan sebagai anggota masyarakat adat ternyata masih juga sering mengalami diskriminasi gender dan kekerasan terhadap perempuan

Dalam konteks demokrasi, diskriminasi gender terhadap kepemimpinan perempuan di berbagai level dan arena masih terus terjadi. Tingkat keterwakilan perempuan di arena kepemimpinan politik, struktur adat & lembaga agama, dan posisi strategis di dalam lembaga ekonomi masih sangat rendah. Jika pun ada kandidat perempuan yang berani maju dalam proses pemilihan, mereka ternyata masih sering terhambat oleh pandangan adat yang mengutamakan marga yang sama, mesti laki-laki, sudah menikah dan juga masalah politik uang.

Mulai tahun 2015, PESADA telah mulai melibatkan para tokoh adat dan agama dalam memperjuangkan perlindungan perempuan korban kekerasan dan pemenuhan Hak Kesehatan Seksual & Reproduksi (HKSR) Perempuan. Pembentukan forum multi stakeholder dari unsur tokoh adat & agama menjadi mitra strategis dalam mendukung upaya pencapaian program PESADA di Humbang Hasundutan.  Forum ini menjadi wadah untuk menumbuhkan dukungan tokoh adat & agama melalui diskusi kritis, penanganan kasus, dan pendidikan publik terkait masalah perempuan di berbagai bidang.

Para Peserta Pertemuan Tokoh Adat & Agama

Untuk menggiatkan kembali forum tokoh adat & agama di Humbang Hasundutan yang sempat vakum akibat kebijakan pembatasan sosial pandemic Covid-19, PESADA memfasilitasi Diskusi kritis bagi tokoh Adat & Agama daerah dampingan PESADA pada hari  Rabu, 09 Juni 2021, di hadiri oleh 21 orang, (15 pr,6 lk)  di Talbak coffee –  Sirisirisi. PESADA memfokuskan tentang issu gender dalam kepemimpinan perempuan. Issu ini menjadi relevan menjadi topik mengingat pentingnya meningkatkan kepemimpinan perempuan dalam Pemilihan Kepala Desa yang akan dilaksanakan pada tahun 2021.

Adapun tujuan pertemuan tersebut adalah :

  • Peserta memahami hak-hak politik perempuan dan kepemimpinan perempuan.
  • Peserta menyadari akar masalah diskriminasi gender dalam nilai-nilai adat terhadap kepemimpinan perempuan.
  • Forum tokoh adat & agama memiliki perspektif gender dan semakin aktif mendukung kepemimpinan perempuan dan penanganan kasus-kasus KtP di Humbang Hasundutan

 

Narasumber

Pada pertemuan ini, PESADA menghadirkan 4  perempuan potensial dampingan PESADA sebagai narasumber yang menyampaikan pengalaman, hambatan, peluang masing-masing serta menyampaikan harapan kedepan kepada tokoh agama  dan adat.

Kegiatan berjalan dengan baik  dengan menerapkan protokol kesehatan, peserta Tokoh Adat & Agama merespon aktif dalam menyampaikan pendapat. Diskusi kritis ini diharapkan dapat meningkatkan perspektif gender dan tumbuhnya dukungan terhadap upaya peningkatan partisipasi & keterwakilan perempuan di berbagai level. (SS)